Pendemo Tuding Tangan Australia "Berlumuran Darah"

Sabtu, 10 Januari 2009

BRISBANE, SABTU - Aksi demonstrasi anti-Israel yang diikuti ribuan warga Brisbane, Australia, Sabtu (10/1) siang diwarnai dengan kecaman keras pada pembelaan dan dukungan pemerintah Australia pada aksi militer Israel di Jalur Gaza yang menewaskan ratusan warga Palestina, termasuk anak-anak dan kaum wanita.

Melalui sejumlah plakat yang mereka bawa, pendemo menuding "tangan" pemerintah Partai Buruh Australia (ALP) ikut "berlumuran darah" rakyat Palestina yang ditumpahkan militer Israel selama agresinya ke Gaza yang mendapat dukungan politis Perdana Menteri Kevin Rudd yang menganggapnya "hak Israel membela diri".

"ALP - blood on your hands! Condemn Attack on Gaza" (ALP - Darah di Tangan Anda! Kutuk Serangan ke Gaza), demikian isi plakat yang dibawa beberapa orang demonstran.

Plakat lain yang diusung beberapa demonstran berbunyi "Shame Rudd, Gillard. No Support for Israeli Slaughter!" (Malu Rudd, Gillard. Jangan Dukung Kebiadaban Israel!).

Kecaman warga Australia terhadap sikap politik pemerintahnya itu berkaitan dengan dukungan Canberra pada aksi militer Israel ke Gaza yang disebut Perdana Menteri Kevin Rudd dan Wakil PM Julia Gillard sebagai "hak membela diri" Israel dari serangan roket dan mortar Hamas ke selatan negara itu.

Namun pemerintah Australia juga prihatin dengan implikasi buruh yang ditimbulkan konflik berdarah Israel-Hamas terhadap rakyat di wilayah masing-masing.

Dalam konflik Israel-Hamas, PM Rudd menyebut Hamas "organisasi teroris" kendati organisasi itu merupakan pihak pemenang Pemilu demokratis tahun 2006. PM Rudd mengatakan, solusi diplomatik apapun yang dihasilkan sepatutnya membuka jalan bagi diakhirinya serangan roket dari pihak yang disebut PM Rudd "organisasi teroris Hamas" terhadap Israel.

Menurut Rudd, solusi diplomatik tersebut juga harus menghentikan pengiriman-pengiriman senjata ke wilayah Gaza, membuka jalur perlintasan Gaza dan gencatan senjata. "Dalam hal ini, pemerintah Australia mendukung upaya PBB mendorong tercapainya gencatan senjata segera," kata Rudd dalam pernyataan persnya 5 Januari lalu.

Berkaitan dengan sikap politik pemerintahan Rudd yang merestui aksi Israel di Gaza itu, aktivis perdamaian "Australians for Palestine", Michael Shaik, menyebutnya sebagai aib bagi rakyat Australia. Menurut Michael, dukungan PM Rudd pada aksi brutal Israel terhadap rakyat Palestina, termasuk anak-anak, orang tua, dan wanita tak berdosa itu tidak sesuai dengan nilai Australia dan kepentingan nasional Australia.

0 komentar: